Site icon Zona Musik Indonesia

Memetakan Audiens: Dari Gen Z Hingga Milenial

Memetakan Audiens

Zonamusikindonesia – Memetakan Audiens menjadi langkah penting bagi pelaku industri musik digital untuk memahami bagaimana masyarakat menikmati hiburan hari ini. Dalam beberapa tahun terakhir, pola konsumsi musik mengalami pergeseran signifikan. Generasi 25–40 tahun, yang kerap di sebut kelompok milenial, lebih nyaman mendengarkan musik melalui radio online. Mereka sudah terbiasa dengan aliran siaran streaming yang menghadirkan nuansa klasik radio tetapi dalam format digital yang bisa diakses di mana saja.

Sementara itu, generasi muda atau Gen Z lebih memilih platform visual seperti Instagram dan YouTube. Mereka cenderung mencari konten singkat berupa video klip atau potongan musik yang mudah di bagikan. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana perbedaan usia turut memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan musik.

Gen Z dan Gaya Hidup Visual

Ketika berbicara tentang Gen Z, musik tidak hanya sekadar suara, tetapi juga bagian dari identitas visual. Bagi mereka, mendengarkan lagu melalui YouTube atau menemukan cuplikan musik di Instagram Reels maupun TikTok memberikan pengalaman yang lebih imersif. Musik di lihat sebagai medium ekspresi diri, bahkan sering menjadi latar belakang tren digital seperti challenge atau meme. Tidak mengherankan, pelaku musik yang ingin menjangkau audiens muda perlu hadir secara konsisten di platform tersebut.

“Kesadaran Sehat Naik: Gula Turun, Air Putih Naik”

Memetakan Audiens di kalangan Gen Z juga berarti memahami bahwa mereka lebih cepat bosan dengan format panjang. Konten singkat, kreatif, dan interaktif terbukti lebih efektif menarik perhatian kelompok ini di bandingkan iklan atau siaran tradisional.

Milenial dan Kenyamanan Streaming Radio

Berbeda dengan Gen Z, milenial masih menaruh kepercayaan pada radio online sebagai sumber hiburan utama. Mereka menikmati format siaran dengan pembawa acara, obrolan ringan, hingga segmen interaktif yang mengingatkan pada pengalaman mendengarkan radio konvensional. Namun, keunggulannya kini terletak pada fleksibilitas: radio online bisa di putar lewat ponsel atau komputer tanpa batasan geografis.

Bagi generasi ini, musik tidak hanya hiburan, tetapi juga teman saat bekerja atau beraktivitas. Memetakan Audiens di kalangan milenial membantu industri memahami bahwa kelompok usia ini lebih menghargai kedalaman dan kontinuitas dalam sebuah siaran di banding sekadar potongan singkat. Dengan begitu, strategi konten yang tepat dapat menjangkau kedua segmen secara efektif tanpa kehilangan ciri khas masing-masing.

“Ketika Rambut Bicara: Simbol Identitas dan Warisan Budaya”

Exit mobile version